Silahkan, sugeng rawuh.....monggo lesehan sembari meresapi rangkaian aksara jemariku. Semoga memberikan sesuatu yang bermanfaat ^_^ \/

Jumat, 28 Februari 2014

Ini 'karyaku'

Menulis tuu... hobi.
Mulanya karena membaca, jadi pengen bisa nulis seperti yang dibaca. Nama n foto pun mejeng di media :D

Nulis pun selingan hobi lainnya, ketika bosen corat coret gambar, lagi suntuk utak utik craft yang ga jelas juntrungan.

Dari jaman es de, cukup nulis di sela halaman buku sekolah atau kertas folio. Bener bener menarikan pena ( pulpen, pensil ) karena ga/belum punya mesin ketik ataupun komputer. Laptop apalagi heheu...

Media majalah juga hanya sebatas khayal bisa mejengin foto dan cerpen/puisi, karena itu tadi, sarana yang masih terbatasi. Jadi yaa, nulis... nulis aja. Dari dongeng negri di awan, untuk pengantar tidur buat diri sendiri ( jaman es de ), nulis cerpen ato puisi ( udah es em pe es em a, itu maaah ) untuk konsumsi sahabat n teman dekat. Nulisnya masih setia pakai kertas di buku besar, itu lhoo buku yang ukuran folio sampulnya corak batik kkkk

Hobi yang sekadar passion ( gitu kata orang orang ) karena tidak ada target untuk dapet duit, masih berlangsung sampai lulus es em a. Hijrah ke kota besar, fasilitas pun tersedia di mana-mana, pun seiring perkembangan jaman. Iseng ngirim sebuah puisi ke alamat redaksi tabloid remaja, dengan jurus TKL (istilah yang kini sering kami koarkan Tulis, Kirim, Lupakan) waah, benarrr. Suatu hari pun terdengar kabar, cieee... yang foto sama puisinya nangkring di GAUL.

Tadinya nggak ngeh, wong lagi jemur cucian. Pas disodorin tabloidnya, baru jingkrak jingkrak :p Itu sekalinya ngirim dan dimuat. Selanjutnya teteup hobi dan bukan profesi.

Vakum nulis setelah menikah, lanjut lagi  menekuni hobi satu ini ketika mengenal ef bi, medsos yang diciptakan sama Mr. Zuck itu. Dari sana nyemplung atopun dicemplungin ke grup grup penulisan. Dan... melahirkan beberapa buku antologi dari event event yang diadakan ;)

And this it...

beberapa dari 'karyaku' meski masih antologi
Pict. doc pribadi
By Andar_Roemah Tjahaya



Suka, karyanya terangkum dalam sebentuk buku? Iyalaaah, meski kebanyakan penerbit indie. Setidaknya buku buku itu adalah jejak meski masih terserak.
  
Agak kecewanya... mungkin yang membeli buku buku itu hanya para kontributor. Nyeseknya, klo ada yang beli melalui kita tapi ga pernah transfer duitnya, padahal buku sudah dikirim dan diterima :D

Kok bisa? Heheu karena aku ngirim bukunya dulu untuk kalkulasi harga buku plus ongkir, baru nunggu konfirm transferan. But, its a lesson about a honesty.

Hobi nulisku juga tak hanya 'nyampah' di beranda ef bi, tapi juga 'ngemeng' di blog, macam ini. Yah, bermanfaat ga bermanfaat buat yang baca... mohon maaf saja :D