Hingga detik ini ketika jemari sedang menari, masih saja merangkai setiap rasa hati
Entah jiwaku, ragaku, ruangku, atau rumahku...
Apakah aku, belahan jiwaku, buah hatiku, juga mereka jiranku
Dari kampungku, negeriku, sampai pula menyeberang benua ujung duniaku
Dalam lembar kan ku ukir sejarah, dari senyum nan rekah hingga luka tak berdarah
Tak arti pula mengoceh sana-sini, hanya membuka aib sendiri tiada solusi ditemui
Biarlah aksara yang berkisah dari yang fakta juga dongeng berantah
Peduli tiada ada yang mengkaji, jemari ini kan masih saja menari...
Sadang, Jum'at Wage 17 Rabiul Awal, hari sepuluh bulan dua Masehi 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar