http://puisipuisi-kita.blogspot.com/2012/11/giveaway-semua-tentang-puisi.html
Angkasa raya memercik rinai bening
Menyebar kesegaran hawa dingin kesejukan
Di sebuah halte ku berdiri termangu rindu menunggu
Kala senja mulai berwarna jingga
Lalang putaran roda silih berganti
Tak satupun membawaku pulang
Rinai bening semakin tercurah
Gerimis menjelma hujan sudah
Di ujung persimpangan ku lihat dia datang, mengupas rindu berselimut kabut
Berjalan ringan memercik air genangan, menangkup butiran-butiran hujan
Dilengkungkan garis membentuk senyuman, padaku?!
Pipit kecilnya jelas kulihat
Basah tak menabir wajahnya menyemu merah
Tercerai ruas jalan kami beradu wajah
Pijar matanya serasa serba salah
Saat lengang ruas jalanan kakinya lurus melangkah
Padaku...
"Aku rindu, mari pulang bersamaku..."
Masih selembut dulu
Aku masih termangu
Hingga kurasai getar jemari menggamit lenganku
Senyumku mengembang, bersamanya beranjak pulang
Tak akan lama lagi kendaraan kunanti
Sebab rumahku di seberang sana
Di ujung persimpangan tempat ia datang
Bandung, Roemah Tjahaya
Jumat, 23 Muharam 1434H/ 7Desember 2012
***Semoga puisiku berkenan yaaa :)
Siapakah yg datang dalam gerimis ?
BalasHapuspuisi hujan yg manis :)
Ternyata Mbak IrmaSenja :)
BalasHapusKan dia datang saat senja menyapa hehehe
Makasih ya, Mbak dah follow
wah.. puisi yg menghangatkan.. apalagi kala dibaca saat hujan.. :)
BalasHapushai makasih udah ikutan GA nya
BalasHapustunggu pengumumannya tanggal 1 Januari 2013 ya ;)
Hatur nuhun, Kang Arif Chasan : iya kah? hm... tambah hangat bari menikmati secangkir teh tawar beraroma melati. Sama-sama, Mbak Penanti Hujan Perindu Pelangi ;)
BalasHapus