Oleh
: Andar Chan Murasaki
Disetiap
khusyuk rangkaian dzikir dan do’a, ba’da bercengkrama mesra dengan-Nya
Senantiasa
mengulang dan meyakinkan hatiku, dalam tiap lima waktu terindahku
Hanya
dirimu sebagai uswah al hasan
Akhir
bagi semua utusan…
Yaa
Musthofa…
Dalam
sepi hati dan besarnya asa
Menanti
pencari keping rusuk kiri
Pemilik
wajah bersinar purnamamu yang kan kutemui
Yang
senantiasa beranak rambut basah
Bila
berseri kerinduan yang kudekap
Wujud
dan parasmu tak pernah dapat kuungkap
Tak
kan cukup senandung sholawat ataupun syair-syair pengingat
Meski
hingga bahu terguncang luruh dalam ta’zim taklimat
Sebesar
apa rindu dan cintaku padamu yaa habibi
Tiada
seagung cintamu padaku yang kau lirih bisik, ummati..ummati..ummati..
Dalam
jeda malu tak pantas merasai hati ini
berharap syafa’at
Menuruti
bicara dan lakumu terkadang aku tersendat
Ketika
rinduku membuncah hingga air mata tertumpah
Disetiap
menyusur lembar sejarah
Betapa
baru satu dua kulakui dari beribu sunnah
Masih
tak pantas kiranya mengharapmu menjelma dalam seraut wajah
Sebab
akupun tiada serupa Siti ‘Aisyah
Yaa
Muhammad putra Abdullaah
Kiranya
rindu dan cinta ini padamu belum sepadan bahkan melebihi biji zarrah
Hingga
tak pantas mendapat balasmu meski sekedar bersua dalam senyap lelapku
Bandung,
25 Januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar